Rodina Ulfa Rahmatika: Alumni MABTU Pertama yang Kuliah di Univ. Al Azhar Mesir


Kairo, Mesir,
kristalmedia.net - Rodina sudah memimpikan belajar di Mesir sedari kecil, tepatnya ia ingin kuliah di Universitas Al Azhar. Hingga kemudian kesempatan itu terwujud pada bulan Januari tahun 2021. Rodina berangkat ke Mesir setelah sebelumnya mengikuti program persiapan Bahasa Arab di Pare dan program PUSIBA. Kini, 
Rodina Ulfa Rahmatika, nama lengkapnya menjadi alumni MA Banat Tajul Ulum pertama yangkuliah di Univ. Al Azhar, Kairo Mesir. Perempuan kelahiran Cilacap tersebut, berharap bisa menjadi pembuka jalan bagi adik-adiknya untuk melanjutkan studinya di negeri Sungai Nil. Dukungan penuh dari keluarga menjadi tambahan semangat bagi Rodina untuk melanjutkan studi ke jenjang magister di kampus yang sama.


LPS Kristal berkesempatan melakukan wawancara tertulis dengan Mbak Rodina sesaat setelah prosesi wisuda sarjana di Univ. Al Azhar Mesir.


Di awal obrolan ini, bisa diceritakan bagaimana proses masuk ke Univ. Al Azhar Mesir?


Berawal dari keinginan sedari kecil untuk belajar di Al Azhar. Dan keinginan tersebut didukung kuat oleh keluarga. Karena merasa belum baik dalam segi memahami bahasa Arab, maka saya memutuskan untuk mengikuti program persiapan bahasa Arab di Pare yang bernama “Markaz Arabiyyah”. Lalu setelah itu saya mengikuti program PUSIBA di akhir tahun 2020 dalam jangka waktu kurang lebih 4 bulan secara online. Setelah menyelesaikan program PUSIBA, saya berangkat ke Kairo pada tanggal 15 Januari 2021.


Mengapa memilih universitas/prodi ini? Dan bagaimana kesan pertama tentang kampus dan lingkungan sekitarnya?


Alasan saya memilih universitas Al Azhar menjadi tempat belajar adalah karena saat itu alumni Tajul Ulum yang belajar di sana masih sedikit, terkhusus banat (putri). Dan juga dikarenakan Al Azhar adalah kiblat ilmu yang mana saya dapat belajar secara langsung (bertalaqqi) kepada para Masyayikh.


Dan alasan saya memilih prodi Ushuluddin Tafsir adalah karena saya ingin memperdalam ilmu dalam bidang Al-Quran.


Kesan pertama yang saya dapatkan ketika belajar di sini adalah sangat senang tentunya, karena akhirnya dengan izin Allah saya bisa diberi kesempatan untuk belajar di tempat yang menjadi kiblat ilmu. Dan juga senang karena memiliki banyak teman dari berbagai negara. Ada perasaan kaget dan tidak menyangka karena di universitas yang setua ini, semua sistemnya masih manual. Terakhir, saya selalu dibuat kagum oleh Azhar karena para dosen yang sangat antusias dalam mengajar walaupun usianya terbilang tidak muda lagi. Allahu yahfadzuhum.


Bagaimana gambaran umum suasana kampus di sana? Termasuk pergaulan mahasiswa dan tempat tinggalnya? Apakah beda antara laki-laki dan perempuan?


Mungkin saya akan sedikit menjelaskan sistem perkuliahan di sini. Sistem kuliah di Al Azhar dibuat secara terpisah antara banin (putra) dan banat (putri). Dan juga memiliki sistem yang berbeda antara banin dan banat. Walaupun tidak bisa dipungkiri, banyak dari mahasiswa/i Indonesia (masisir) yang melakukan kegiatan tertentu secara gabungan. Misal seperti forum-forum diskusi dan organisasi.


Berbicara tentang suasana kampus, Universitas Al Azhar memiliki tanah yang sangat luas. Di dalamnya terdapat banyak bangunan dan setiap bangunan memiliki banyak kelas. Suasana perkuliahan yang selalu ramai dan ditambah sangat ramai jika sedang masa ujian. Tidak ada sistem presensi di perkuliahan, sehingga tidak ada tuntutan bagi mahasiswa/i untuk datang ke kuliah.


Menurut Mbak Rodina, adakah perbedaan warga muslim di Indonesia dengan di Mesir? Bagaimana kehidupan bermasyarakat di sana?


Masyarakat muslim di Mesir sangat toleran dan tasamuh. Hal ini dikarenakan masyarakatnya menganut berbagai macam mazhab. Kita akan banyak temukan orang-orang yang shalat dalam keadaan yang berbeda satu sama lain. Dan ini adalah hal biasa yang sering kita lihat disini. Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang kebanyakan menganut Mazhab Syafi'i, sehingga lebih rentan memunculkan rasa fanatik.


Dan juga masyarakat Mesir dikenal akan kedermawanannya, terlebih ketika bulan Ramadhan. Akan banyak sekali ditemukan para Muhsinin yang menyediakan tempat dan makanan untuk berbuka. Tak jarang juga para muhsinin ini memberikan bantuan berupa uang dan sembako kepada kami, mahasiswa/i Indonesia.


Bagaimana proses bertumbuh dan berkembang secara pribadi selama perjalanan kuliah ini?


Tentunya banyak sekali hal yang membuat saya dapat bertumbuh dan berkembang selama belajar di sini. Di antaranya rasa mandiri yang sangat saya rasakan sebagai pelajar rantau. Dan juga pemikiran yang lebih terbuka dalam memandang semua hal. Timbulnya rasa semangat dalam mencari ilmu. Terakhir, lewat Al Azhar, saya belajar makna kata sabar.


Dalam tugas akhir menulis tentang apa? Bisa diceritakan sedikit prosesnya?


Tidak ada tugas menulis di tingkat akhir. Kelulusan S1 Al Azhar hanya berpatokan pada hasil ujian tulis dan lisan.


Apa hal yang paling berkesan selama kuliah di Al Azhar?


Tentunya ada banyak sekali hal yang berkesan selama kuliah di sini. Namun saya akan menuliskan hal-hal yang menurut saya paling berkesan. Pertama, bertemu dan belajar langsung kepada para masyayikh yang luar biasa keilmuannya dan ketawadhuannya. Kedua, senantiasa diberikan waktu tambahan/khusus dalam belajar kepada para wafidat (mahasiswa asing).



Apakah Mbak Rodina alumni Tajul Ulum putri pertama yang kuliah dan lulus di Univ. Al Azhar Mesir? Bagaimana kesannya?


Iya (alumni Tajul Ulum putri pertama yang kuliah dan lulus di Univ. Al Azhar Mesir). Kesannya sangat senang karena bisa menuntut ilmu di sini. Walaupun tak bisa dipungkiri banyak kesulitan yang dihadapi selama menjadi pelajar di universitas Al Azhar ini. Harapannya semoga bisa menjadi pembuka jalan bagi adik-adik Banat Tajul Ulum untuk melanjutkan studinya di sini.


Rencana setelah lulus sarjana, melanjutkan S2 atau bagaimana?


Iya, Alhamdulillah dengan izin Allah saat ini saya sedang melanjutkan studi magister di universitas Al Azhar.


Pesan dan harapan untuk calon-calon mahasiswa, khususnya siswi Tajul Ulum?


Pesan saya teruntuk adik-adik semua, agar senantiasa semangat dalam menuntut ilmu. Fokus pada apa yang dituju dan jangan terlalu overthinking akan masa depan. ”Masa kini adalah milik kita, masa depan adalah milik Allah.” Maka lakukan apa yang bisa dilakukan semaksimal mungkin, untuk hasil biarlah menjadi urusan Allah.


Harapannya semoga setelah ini akan banyak siswi-siswi Tajul Ulum yang melanjutkan studinya di Universitas Al Azhar. Pun bagi teman-teman yang memiliki tujuan selain universitas Al Azhar, semoga ditempatkan di universitas terbaik dan diterima di universitas yang diinginkan. [FHM]


Profil Narasumber:
Nama Lengkap : Rodina Ulfa Rahmatika
TTL : Cilacap, 28 November 2000
Alamat : Jl. Kebondanu 01/07 Bumi Makmur, Kesugihan Kidul, Kesugihan, Cilacap Jawa Tengah
Domisili sekarang: Kairo, Mesir
Aktivitas sekarang: Mahasiswi
Lulus MABTU: 2018
Kata Motivasi: : حَيْثُمَا تَسْتَقِمْ يُقَدِّرْ لَكَ الله نَجَاحًا فِيْ غَابِرِ الْأَزْمَانِ
"Di mana pun engkau beristiqamah, maka Allah akan menakdirkan bagimu keberhasilan di masa mendatang"
Tips Sukses Kuliah: Fokus pada tujuan awal dan bisa memanage waktu dengan baik


Riwayat Pendidikan:
SMP/MTs: MTs Banat Tajul Ulum (2015)
SMA/MA: MA Banat Tajul Ulum (2018)
S1: Universitas Al Azhar Kairo Mesir (2024)
S2: Universitas Al Azhar Kairo Mesir (masih berlangsung)
Organisasi kemahasiswaan:

  1. Divisi Jasmani dan Rohani di Asrama Markaz Ushuluddin
  2. Divisi Sosial di Asrama IAC Kairo

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.