Sambut Tahun Baru Islam, Warga Desa Tukang, Pabelan, Adakan Sima'atul Qur'an



Pabelan, kristalmedia.net - Menyambut tahun baru Islam 1447 H, warga desa Tukang kecamatan Pabelan kabupaten Semarang menggelar acara Sima'atul Qur'an pada hari Kamis (26/6/2025) di Masjid Al Fattah desa setempat.

Acara dimulai sejak sore hari setelah jamaah sholat Ashar di Masjid Al Fattah. Secara bersama, masyarakat desa Tukang membaca doa' akhir tahun dipimpin oleh ustadz Ahmad Sya'roni. Setelah itu, masyarakat berbondong-bondong menuju pemakaman desa untuk ziarah kubur, mendoakan anggota keluarga mereka yang sudah meninggal.

Memasuki waktu maghrib, masyarakat kembali menuju ke masjid Al Fattah untuk melaksanakan sholat magrib berjama'ah. Selesai sholat, yang biasanya hanya diisi dengan membaca wirid bakdal maktubah, pada malam satu Muharram tersebut ditambah dengan mujahadah yang dipimpin oleh ustadz Imron Al Faruq.

Mujahadah dimulai dengan melaksanakan sholat tasbih, shalat hajat, kemudian dilanjut pembacaan surah Yasin tiga kali, dzikir tahlil, sholawat Nariyah 113 kali dan doa' awal tahun. Acara berlangsung hingga masuk waktu sholat Isya'.

Setelah sholat Isya, dilaksanakan Sima'atul Qur'an oleh para Huffadz (istilah untuk penghafal Al Qur'an) yang didengar dan disimak oleh masyarakat desa Tukang. Majlis ini dibagi menjadi tiga tempat dan menyelesaikan dua kali khataman. Masing-masing di masjid Al Fattah, pondok Al Ikhlas dan rumah ustadz Imron Al Faruq. Walaupun dalam keadaan gelap karena mati lampu, tetapi acara tetap berjalan.

Sima'atul Qur'an menjadi acara puncak dari serangkaian peringatan malam tahun baru Islam yang rutin dilaksanakan di desa Tukang. Hal ini bertujuan untuk mencari ridha Allah, meningkatkan silaturrahim dan sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

"Tujuan utama diadakannya sima'atul Qur'an ini yaitu untuk mencari Ridha Allah SWT, memperingati tahun baru Hijriyah, mendoakan para leluhur, meningkatkan silaturahmi dan mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan iman di malam yang mulia ini," tutur Bapak Muhammad Qomar Ali, salah satu warga.

Setelah Sima'atul Qur'an, masyarakat menggelar makan bersama sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT karena telah diberikan kesehatan dan umur panjang sehingga masih bisa menjumpai tahun baru 1447 Hijriyah ini. []

Reporter: M Yuha Ainun Naim

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.